Langsung ke konten utama

Gambaran Perbandingan Tingkat Pemanfaatan Pemeriksaan Kehamilan Antara Primigravida Dan Multigravida Di Puskesmas Bantimurung Maros (A-0048)

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakangf

Barometer untuk menentukan keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara ialah kematian maternal yaitu kematian seorang wanita waktu hamil atau 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun (Prawirohardjo, 1999).

Secara global World Health Organisation (WHO) memperkirakan lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat persalinan dan beberapa juta lagi menjadi sakit atau cacat, dan nampaknya hal ini menarik perhatian cukup besar sehingga dilakukan berbagai usaha untuk menanganinya misalnya program menciptakan kehamilan yang aman (Manuaba, 1998).

Di Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang angka kematian ibunya tertinggi di Association South East Asian Nations, Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2006 berjumlah 230 per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan di Vietnam 130 per 100 ribu, Pilipina 200 per 1000, Malaysia 41 per 100 ribu dan di Singapura hanya 15 per 100 ribu kelahiran hidup seperti yang diungkapan oleh Wiyadi (Wiyadi, 2009).

Di Sulawesi Selatan angka kematian ibu tahun 2008 yaitu 116 orang yang disebabkan oleh perdarahan 72 orang, eklampsia 19 orang, infeksi 5 orang dan penyebab lain 20 orang (Anonim 2008).

Melihat dari data di atas bahwa penyebab kematian ibu di Sulawesi Selatan yang terbanyak karena perdarahan dan eklampsia yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan(Antenal Care) yang memadai.

Antenatal care merupakan cara untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan mendeteksi sedini mungkin jika timbul masalah, yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan, dan mendapatkan pelayanan/ asuhan standar 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT), tablet zat besi, tes penyakit menular seksual, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Saifuddin, 2000).

Puskesmas Bantimurung Maros merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal, jumlah kunjungan antenatal selama tahun 2008 sebanyak 122 orang, kunjungan pertama sebanyak 64 orang, kunjungan K2-K4 sebanyak 58 orang, yang bervariasi setiap harinya minimal 9 orang dan maksimal 15 orang

Melaksanakan pelayanan pemeriksaan kehamian tidaklah mudah, kadang ibu hamil mendapatkan pelayanan tapi tidak mengerti manfaat atau kegunaannya, keadaan ini dipengaruhi oleh pendidikan ibu, pengetahuan, motivasi petugas dalam memberikan penyuluhan, budaya atau adat istiadat setempat dan jumlah bidan yang bertugas di bagian antenatal sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk melihat perbandingan tingkat pemanfaatan pemeriksaan kehamilan antara primigravida dan multigravida di Puskesmas Bantimurung Maros januari-desember 2008.

Postingan populer dari blog ini

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d...

Distribusi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Perode Januari – Desember 2008 (A-0082)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup sehat dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Paradigma Sehat 2001). Kemampuan pelayanan suatu Negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan Assosiation Of Earth Asia Nations (ASEAN) merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberi...

Gambaran Karakteristik Kehamilan Serotinus Dirumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Periode Januari – Desember 2008 (A-0081)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama haid terakhir kehamilan aterm ialah kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Apabila kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap, maka itu dinamakan kehamilan lewat waktu atau post term. Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3,5 - 14%. Kekhawatiran dalam kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali dibandingkan kehamilan aterm (Winkjosastro.H.2006;317-3188). Menurut defenisi World Health Organization (WHO) “kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam golongan yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi–komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian m...