Langsung ke konten utama

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004).

Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra).

Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian (Anonim, 2007)
Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satunya.

Tingginya angka kurang gizi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan untuk memberikan makanan bergizi tinggi kepada putra-putrinya. Faktor lainnya adalah rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan mengenai pentingnya asupan gizi yang memadai selama anak masih dalam proses tumbuh kembang (Yakub Ahmad. 2007),
Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi normal adalah intake makanan yang kualitas maupun kuantitasnya baik (Paath. E, 2005).

Pada masa bayi asupan gizinya tidak dikelola dengan baik, maka dikemudian hari akan suiit terjadi perbaikan kualitas bangsa karena kondisi otak dan fisik anak tergantung dari jenis dan jumlah makanan yang diberikan kepadanya sejak masih dalam kandungan hingga masa kanak-kanak (Wijaya. MC. 2002).

Dampak lain dari asupan gizi yang kurang pada bayi adalah terjadinya penurunan daya tahan tubuh pada bayi terutama yang disebabkan oleh kekurangan protein. Akibatnya bayi akan mudah terkena infeksi. Bayi yang kurang gizi akan kesulitan pula mengikuti aktivitas rekan sebayanya atau kurang menjadi lincah (Yakub Ahmad, 2007).
Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi sangat penting. Hal ini disebabkan untuk menciptakan generasi masa datang yang lebih baik. Peran ibu dalam merawat bayi dan anak menjadi faktor penentu.

Masalahnya kesadaran akan pentingnya pemberian gizi yang baik kadang belum sepenuhnya dimengerti, ada orang tua yang sudah tahu tentang gizi sehat tetapi tidak peduli. Ada juga yang belum tahu tetapi tidak mencari tahu. Kecukupan makanan bagi bayi akan berpengaruh pada sikap mental dan daya pikirnya (Wijaya. MC, 2002).

Berdasarkan uraian di atas, maka hal inilah yang mendasari penulis melakukan penelitian tentang status gizi bayi di Puskesmas Kaluku Bodoa Makassar

Postingan populer dari blog ini

Distribusi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Perode Januari – Desember 2008 (A-0082)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup sehat dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Paradigma Sehat 2001). Kemampuan pelayanan suatu Negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan Assosiation Of Earth Asia Nations (ASEAN) merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberi

Gambaran kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg Pasewang (A-0074)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini abortus merupakan salah satu masalah reproduksi yang banyak dibicarakan di Indonesia bahkan di dunia. Masalah abortus perlu di bahas, mengingat abortus merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan, dan sebagai penyebab langsung kematian ibu / maternal. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan menurut World Health Organization (WHO) batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu. (Anonim, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 tingkat kasus aborsi di Indonesia tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara mencapai dua juta kasus dari jumlah kasus yang terjadi di negara-negara Association Of South East Asian Nation (ASEAN) sekitar 4,2 juta kasus pertahun. (http://www aborsi.org.online, diakses 09 April 2010) Pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI)

Gambaran Status Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi (A-0077)

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Pembangunan nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas hidup sumber daya manusia yang prima. Untuk itu kita bertumpu pada generasi muda yang memerlukan asuhan dan perlindungan terhadap penyakit yang mungkin dapat menghambat tumbuh kembangnya menuju dewasa yang berkualitas tinggi guna meneruskan pembangunan nasional jangka panjang. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Ranuh, I.G.N. 2008). Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah di lemahkan atau di matikan ke dalam tubuh. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan lebih dapat menghasilkan zat anti yang ad