BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004).
Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orangorang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahanbahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra).
Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian (Anonim, 2007)
Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satunya.
Tingginya angka kurang gizi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan untuk memberikan makanan bergizi tinggi kepada putra-putrinya. Faktor lainnya adalah rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan mengenai pentingnya asupan gizi yang memadai selama anak masih dalam proses tumbuh kembang (Yakub Ahmad. 2007),
Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi normal adalah intake makanan yang kualitas maupun kuantitasnya baik (Paath. E, 2005).
Pada masa bayi asupan gizinya tidak dikelola dengan baik, maka dikemudian hari akan suiit terjadi perbaikan kualitas bangsa karena kondisi otak dan fisik anak tergantung dari jenis dan jumlah makanan yang diberikan kepadanya sejak masih dalam kandungan hingga masa kanak-kanak (Wijaya. MC. 2002).
Dampak lain dari asupan gizi yang kurang pada bayi adalah terjadinya penurunan daya tahan tubuh pada bayi terutama yang disebabkan oleh kekurangan protein. Akibatnya bayi akan mudah terkena infeksi. Bayi yang kurang gizi akan kesulitan pula mengikuti aktivitas rekan sebayanya atau kurang menjadi lincah (Yakub Ahmad, 2007).
Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi sangat penting. Hal ini disebabkan untuk menciptakan generasi masa datang yang lebih baik. Peran ibu dalam merawat bayi dan anak menjadi faktor penentu.
Masalahnya kesadaran akan pentingnya pemberian gizi yang baik kadang belum sepenuhnya dimengerti, ada orang tua yang sudah tahu tentang gizi sehat tetapi tidak peduli. Ada juga yang belum tahu tetapi tidak mencari tahu. Kecukupan makanan bagi bayi akan berpengaruh pada sikap mental dan daya pikirnya (Wijaya. MC, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, maka hal inilah yang mendasari penulis melakukan penelitian tentang status gizi bayi di Puskesmas Kaluku Bodoa Makassar