Langsung ke konten utama

Gambaran Pemberian Imunisasi Bcg Di Rsud Pangkep Dengan Membahas Pada Faktor Pengetahuan Dan Sikap Ibu (A-0028)

BAB  I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif  secara sosial dan ekonomis . Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan( Nafsiah Siti dkk, 2000).

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum  yang perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Depkes RI, 2005).

Rounded Rectangle: 1Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 21 Tahun 1992 pasal 10 yang menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan usaha kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Depkes RI, 2005). 

Departemen Kesehatan telah mencanangkan suatu visi idealnya yaitu, Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,  Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya,  Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau, Mendorong kemandirian untuk sehat. Dengan visi tersebut diharapkan sebagai penduduk Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, secara adil dan merata di seluruh kawasan Indonesia (Depkes RI, dalam Asta Qauliyah,2008).      

Di Indonesia dan di negara sedang berkembang lainnya, TBC masih merupakan penyakit rakyat yang sangat mudah menular di negara yang sudah berkembang, penyakit ini sudah sangat jarang ditemukan karena dilaksanakannya imunisasi BCG dengan luas, pengawasan ketat terhadap penderita TBC dan perbaikan keadaan sosial ekonomi (Markum, 2000). 

World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 10 juta jiwa dapat diselamatkan pada tahun 2006 melalui kegiatan imunisasi. Bahkan hingga tahun 2015 sebanyak 70 juta jiwa anak-anak di negara miskin dapat diselamatkan dari penyakit-penyakit infeksi yang umumnya menjangkiti mereka. Demikian seperti yang dilansir oleh situs resmi World Health Organization (WHO). Kesimpulan ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh WHO dan UNICEF. Perkiraan dana sebear US$ 2,5 miliard yang dialokasikan tiap tahun untuk imunisasi di negara-negara miskin akan meningkat menjadi US$ 3,5 miliard hingga 2010, dan mencapai US$ 4 miliard pada 2015 untuk memperoleh target tersebut (Depkes RI, 2009).

Di tingkat (ASEAN), Indonesia misalnya, angka kematian Bayinya 35/1000 kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka kematian bayi di Malaysia, 2 kali di bandingkan dengan Thailand, dan 1,3 kali di bandingkan dengan Phliphina sekitar 51 % kematian bayi tersebut terjadi pada bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya di sebabkan oleh Campak, selain itu adalah gangguan perinatal, infeksi saluran pernafasan Akut, Diare, Malaria, dan Bayi Berat Lahir Rendah 40 % disebabkan oleh Hipotermi, Asfiksia karena prematuritas, Trauma persalinan dan Tetanus (Depkes RI, 2008).

Menurut data dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2004-2005, angka kematian bayi (AKB) tercatat 35 per 100.000 kelahiran hidup. (Propil Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan, 2009)

Data tahun 2008 di Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan tercatat jumlah angka pemberian vaksin imunisasi mencapai 101% Pelayanan imunisasi di Sulsel tahun ini mengalami kenaikan. Khusus di Makassar, peningkatan pelayanan tersebut menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dalam tiga tahun terakhir (Dinkes-sulsel, 2009).

Berdasarkan data cakupan imunisasi BCG  Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Tahun 2009  yang mendapat imunisasi BCG hanya  65 ( 6,5%) dari per 1000 jumlah sasaran imunisasi BCG tahun 2009, Sehingga dapat dilihat bahwa data cakupan imunisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep belum mencapai target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasi BCG sebanyak 80% (Depkes RI, 2006).

Kepercayaan dan perilaku kesehatan ibu merupakan hal yang penting, karena penggunaan sarana kesehatan berkaitan erat dengan perilaku dan kepercayaan ibu tentang kesehatan dan mempengaruhi status imunisasi. Masalah pengetahuan dan sikap orang tua dalam program imunisasi akan dapat dicapai jika ibu memperoleh informasi  yang memadai tentang program imunisasi BCG tersebut.

Perubahan perilaku dapat dicapai bila ibu mempunyai pengetahuan dan sikap positif terhadap pemberian Imunisasi BCG. Maka berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk meneliti pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi BCG. Memperhatikan fakta diatas , maka penulis tertarik mengidentifikasi bagaimana gambaran pemberian imunisasi BCG di RSUD Pangkep dengan membahas pada faktor pengetahuan dan sikap ibu.

Postingan populer dari blog ini

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d...

Distribusi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Perode Januari – Desember 2008 (A-0082)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup sehat dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Paradigma Sehat 2001). Kemampuan pelayanan suatu Negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan Assosiation Of Earth Asia Nations (ASEAN) merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberi...

Gambaran Karakteristik Kehamilan Serotinus Dirumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Periode Januari – Desember 2008 (A-0081)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama haid terakhir kehamilan aterm ialah kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Apabila kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap, maka itu dinamakan kehamilan lewat waktu atau post term. Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3,5 - 14%. Kekhawatiran dalam kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali dibandingkan kehamilan aterm (Winkjosastro.H.2006;317-3188). Menurut defenisi World Health Organization (WHO) “kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam golongan yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi–komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian m...