Langsung ke konten utama

Gambaran Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi (A-0040)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Imunisasi merupakan program pemerintah yang senantiasa digalakkan dalam upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit dengan melakukan vaksinasi secara rutin. Pemberian imunisasi berguna untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit yang berbahaya.Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010).

1
Setiap tahun di seluruh dunia ratusan ibu, anak dan orang dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah seperti halnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang pentingnya imunisasi. Bayi yang baru lahir, anak-anak usia muda yang bersekolah dan orang-orang dewasa sama-sama memiliki resiko tinggi terserang penyakit menular yang mematikan seperti : difteri, pertusis, hepatitis B, influenza, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak penyakit lain yang sewaktu-waktu muncul dan mematikan. Tanpa imunisasi kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan menderita batuk rejan. Dan 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita polio. (Anonim 2009)

Pneumonia sebagai komplikasi penyakit campak, difteri dan pertusis merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematian yang tinggi tidak hanya di negara-negara berkembang tetapi juga di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa lainnya. Amerika Serikat misalnya terdapat 2-3 juta kasus pneumonia pertahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah kardiovaskuler dan tuberkolosis (TBC). Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. (Anonim, 2009)

Menurut WHO (World Health Organization) setiap tahunnya sekitar 132.000 bayi meninggal sebelum 1 tahun (Depkes RI. 2005). Penyebab yang mendasari kematian bayi 54% adalah gizi kurang, ada 170 anak meninggal di seluruh dunia (Atika, 2007).

Di tingkat Association South East Asean Nation (ASEAN) tahun 2008, Indonesia misalnya angka kematian bayinya 35/1.000 kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka kematian bayi di Malaysia, 2 kali dibandingkan dengan Thailand dan 1,3 kali dibandingkan dengan Philipina sekitar 57 % kematian bayi tersebut terjadi pada bayi umur di bawah satu bulan dan utamanya disebabkan oleh campak, selain itu adalah gangguan perinatal, infeksi saluran pernafasan akut, diare, malaria dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), 40% disebabkan oleh hipotermi, asfiksia karena prematuritas, trauma persalinan dan tetanus neonatorum. (Anonim, 2008)

Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 3,9/1000 kelahiran hidup, sementara jumlah kelahiran di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 167,815 orang dan hanya 138,711 orang (8,66%) yang persalinannya di tolong oleh tenaga kesehatan (Profil Kesehatan Sulsel 2008).

Dinas Kesehatan kota Makassar tahun 2008 targetkan 1.836.803 anak terimunisasi dengan posyandu dan menggelar kampanye imunisasi. (Anonim, 2009)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record di puskesmas Bantimurung periode Januari – Desember 2009, tercatat jumlah bayi di seluruh wilayah Bantimurung sebanyak 589 orang dan yang telah mendapat imunisasi lengkap sebanyak 452 orang dengan bayi yang tidak lengkap diimunisasi sebanyak 137 bayi.

Dengan melihat hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Gambaran Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi” di puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros periode Januari-Desember 2009.

Postingan populer dari blog ini

Distribusi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Perode Januari – Desember 2008 (A-0082)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup sehat dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Paradigma Sehat 2001). Kemampuan pelayanan suatu Negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan Assosiation Of Earth Asia Nations (ASEAN) merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberi...

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d...

Gambaran Karakteristik Kehamilan Serotinus Dirumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Periode Januari – Desember 2008 (A-0081)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama haid terakhir kehamilan aterm ialah kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Apabila kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap, maka itu dinamakan kehamilan lewat waktu atau post term. Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3,5 - 14%. Kekhawatiran dalam kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali dibandingkan kehamilan aterm (Winkjosastro.H.2006;317-3188). Menurut defenisi World Health Organization (WHO) “kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam golongan yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi–komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian m...