Langsung ke konten utama

Asuhan Kebidanan Pada Ny “E” Gestasi 12 Minggu 5 Hari Dengan Abortus Inkomplit Di Rumah Sakit Umum Daerah Salewangang Maros (A-0049)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara berkembang dan anggota ASEAN yang mempunyai angka kematian Ibu tertinggi dengan survey kesehatan rumah tangga ditemukan bahwa Indonesia 3,9/1.000 persalinan, Malaysia 0,7/1.000 persalinan, Filipina 1,4/1.000 persalinan, dan Thailand 1/1.000 persalinan. Sedangkan angka kematian anak di Indonesia 70/1.000 dengan demikian masalah ini merupakan tantangan besar bagi upaya peningkatan sumber daya manusia.

Disulawesi Selatan berdasarkan data yang diperoleh dari Subdin KESGA Dinas Kesehatan Maros Tahun 2007 penyebab kematian maternal adalah perdarahan 2 orang, Placenta previa 1 orang, Abortus 1 orang, dan lain-lain 1 orang. Dan Tahun 2008 bahwa penyebab kematian maternal adalah perdarahan sebanyak 1 orang, Abortus 1 orang, dan Eklampsi 1 orang.

Data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Salewangang Maros menunjukkan bahwa jumlah kasus abortus yang pernah dirawat mulai dari bulan Maret 2008-Februari 2009 tercatat 111 kasus abortus yang terdiri dari 82 abortus inkomplit, 21 abortus imminens, 2 abortus komplit, 1 abortus infeksiosa, dan 5 abortus provokatus.

Masih tingginya angka kematian Ibu yang disebabkan perdarahan yang diantaranya disebabkan karena abortus memberi motivasi bagi penulis untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus abortus inkomplit.

Postingan populer dari blog ini

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d...

Distribusi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep Perode Januari – Desember 2008 (A-0082)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup sehat dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Paradigma Sehat 2001). Kemampuan pelayanan suatu Negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan Assosiation Of Earth Asia Nations (ASEAN) merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberi...

Gambaran Karakteristik Kehamilan Serotinus Dirumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Periode Januari – Desember 2008 (A-0081)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama haid terakhir kehamilan aterm ialah kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Apabila kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap, maka itu dinamakan kehamilan lewat waktu atau post term. Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3,5 - 14%. Kekhawatiran dalam kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali dibandingkan kehamilan aterm (Winkjosastro.H.2006;317-3188). Menurut defenisi World Health Organization (WHO) “kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam golongan yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi–komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian m...