Langsung ke konten utama

Gambaran Pemberian Kolostrum Pada Bayi Oleh Ibu Nifas di RSU Daya. (A-0073)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bukan sekedar membuat bayi kenyang, nutrien khususnya membantu otak berkembang optimal. Sementara suasana yang diciptakan akan membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh. Anak sehat, cerdas, dan berkepribadian baik dambaan setiap orang tua. Salah satu langkah awal penting untuk mewujudkannya adalah pemberian makanan pertama dengan kualitas dan kuantitas optimal (Purwanti, 2004).
Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh ibu dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir (http://www.wikipedia.com, diakses tanggal 3 Mei 2009).
Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 pada skala nasional juga masih terjadi kesenjangan kematian bayi antar provinsi dengan variasi sangat besar yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 103 per 1.000 kelahiran hidup (tertinggi) dan provinsi D.I. Yogyakarta mencapai 23 per 1000 kelahiran hidup (terendah), kata dr. Siti Fadilah Supari. Sekitar 57% kematian bayi tersebut terjadi pada bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya di sebabkan oleh gangguan perinatal (http://www.depkes.go.id / index/ On line/ di akses 11 Mei 2009).
Hubungan dengan AKB yaitu ditinjau dari komposisi ASI (kolostrum) yang mana mengandung nilai gizi yang tinggi dan zat proteksi untuk melindungi bayi terhadap infeksi. Selain itu dengan IMD terjadi skin to skin contact antara bayi dan ibunya sehingga tidak terjadi hypotermi pada bayi. Dengan demikian IMD dapat menurunkan AKB akibat Infeksi dan hypotermi (http://www.susu kolostrum.com diakses tanggal 31 Mei 2009).
Masih tingginya angka kematian perinatal sehingga program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) perlu dijalankan dengan lebih serius dengan tujuan utama untuk menekan angka kematian Ibu dan Bayi. program IMD dengan ASI langsung dapat memberikan kesehatan yang lebih baik terhadap bayi dan kebaikan terhadap metabolisme kesehatan ibu (http://www.worldwide.com diakses tanggal 2 Mei 2009).
Keberhasilan dalam menyusui pada masa bayi menjadi kebahagiaan dan kebanggaan yang tidak terkira dirasakan oleh seorang ibu. Sebab, Air Susu Ibu merupakan makanan yang sempurna bagi bayi. Kunci kesuksesan menyusui adalah rasa cinta, ketekunan, kesabaran, percaya diri, disertai penerapan manajemen laktasi yang baik. walaupun keunggulan dan manfaat ASI dalam menunjang kelangsungan hidup bayi sudah terbukti, namun kenyataan belum diikuti pemanfaatan secara optimal oleh ibu bahkan ada kecenderungan makin banyak ibu yang tidak memberikan ASI (http://www.Kebijakan ASI pdf, diakses tanggal 12 Mei 2009).
Faktor pengetahuan dan adanya dukungan keluarga sangat berpengaruh dalam pemberian kolostrum, dengan pengetahuan yang tinggi akan memberikan keyakinan bahwa ibu mampu menghasilkan ASI dan menyusui bayinya serta dukungan penuh dari keluarga membantu tercapainya keberhasilan dalam menyusui. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu pekerjaan dan tingkat pendapatan oleh seorang ibu yang membuat ibu tidak dapat memberikan ASI pada bayinya (http://www.Kebijakan ASI pdf, diakses tanggal 12 Mei 2009).
Atas dasar hal tersebut diatas maka peneliti merasa tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pemberian Kolostrum Pada Bayi Oleh Ibu Nifas di RSU Daya Periode April – Mei 2009.

Postingan populer dari blog ini

Gambaran kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg Pasewang (A-0074)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini abortus merupakan salah satu masalah reproduksi yang banyak dibicarakan di Indonesia bahkan di dunia. Masalah abortus perlu di bahas, mengingat abortus merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan, dan sebagai penyebab langsung kematian ibu / maternal. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan menurut World Health Organization (WHO) batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu. (Anonim, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 tingkat kasus aborsi di Indonesia tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara mencapai dua juta kasus dari jumlah kasus yang terjadi di negara-negara Association Of South East Asian Nation (ASEAN) sekitar 4,2 juta kasus pertahun. (http://www aborsi.org.online, diakses 09 April 2010) Pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI)

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d

Formulir Pemesanan

Untuk mendapatkan artikel lengkap kami mulai dari BAB I - BAB VI, anda cukup mengganti biaya jasa sebesar Rp. 20.000,- / Artikel. dan untuk pemesanan cukup sms ke 085299810456 . Dengan menyertakan kode Di Belakang Judul, mis : A-001, A-002 Produk kami dalam bentuk file microsoft word, jadi anda mudah untuk merubah/mengeditnya. anda cukup merubah tanggal, tempat, dan waktu penelitian, maka anda sudah mendapatkan sebuah KTI baru sesuai dengan yang anda butuhkan, jadi untuk apa lagi anda harus bersusah payah menyusun KTI dari awal yang tentunya memerlukan banyak pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. Untuk lebih menyakinkan anda akan produk kami, maka apabila anda serius ingin memperoleh produk kami, maka kami akan terlebih dahulu mengirimkan produk kami ke e-mail anda, setelah itu barulah anda melakukan pembayaran. Agar lebih memudahkan anda melakukan pembayaran kami menyediakan 2 pilihan pembayaran, yaitu : Transfer Dana ke No. Rekening Bank Mandiri (No. Rekening akan di infokan