Langsung ke konten utama

Gambaran Pemberian Imunisasi pada Bayi di Puskesmas Balocci Kabupaten Pangkep Tahun 2009 (A-0068)

BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Pembangunan Nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas hidup sumber daya manusia yang prima. Untuk itu kita bertumpu pada generasi muda yang memerlukan asuhan dan perlindungan terhadap penyakit yang mungkin dapat menghambat tumbuh kembangnya menuju dewasa yang berkualitas tinggi guna meneruskan pembangunan nasional jangka panjang. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Ranuh, I.G.N. 2008).
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah di lemahkan atau di matikan ke dalam tubuh. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan lebih dapat menghasilkan zat anti yang ada pada saatnya nanti di gunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (Markum A,H. 2000).
Sistem kesehatan nasional imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita (Ranuh, I.G.N. 2008).
Beberapa penyebab kematian bayi dikarenakan Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia, tetanus, infeksi. Dalam Millenium Developmen Goals (MDGs), Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran. Sedangkan Angka Kematian Balita (AKABA) di targetkan menjadi 23 per 1000 balita. Untuk itu maka perlu adanya Program Kesehatan Anak yang mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak (Syafei C. 2008).
World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 10 juta jiwa dapat diselamatkan pada tahun 2006 melalui kegiatan imunisasi. Bahkan hingga tahun 2015 sebanyak 70 juta jiwa anak-anak di negara miskin dapat diselamatkan dari penyakit-penyakit infeksi yang umumnya menjangkiti mereka. Demikian seperti yang dilansir oleh situs resmi World Health Organization (WHO). Kesimpulan ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh WHO dan UNICEF. Perkiraan dana sebear US$ 2,5 miliard yang dialokasikan tiap tahun untuk imunisasi di negara-negara miskin akan meningkat menjadi US$ 3,5 miliard hingga 2010, dan mencapai US$ 4 miliard pada 2015 untuk memperoleh target tersebut (http://www.depkes.go.id,2009).
Berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) ,Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu 35 bayi per 1.000 kelahiran. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal per tahun atau 430 bayi per hari. Sedangkan Angka Kematian Balita (AKABA) yaitu 46 dari 1.000 balita meninggal setiap tahunnya. Bila dirincikan, kematian balita ini mencapai 206.580 balita per tahun, dan 569 balita per hari (Syafei C.2009).
Data tahun 2009 di Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan tercatat jumlah angka pemberian vaksin imunisasi mencapai 101% Pelayanan imunisasi di Sulsel tahun ini mengalami kenaikan. Khusus di Makassar, peningkatan pelayanan tersebut menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dalam tiga tahun terakhir (http://www.dinkes-sulsel.go.id ,2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Buku Register Bayi di Puskesmas Balocci Pangkep Tahun 2009, tercatat sekitar 227 bayi yang lahir dan terdapat 70 yang mendapat imunisasi lengkap
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pemberian Imunisasi pada Bayi di Puskesmas Balocci Kabupaten Pangkep Tahun 2009.

Postingan populer dari blog ini

Gambaran kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg Pasewang (A-0074)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini abortus merupakan salah satu masalah reproduksi yang banyak dibicarakan di Indonesia bahkan di dunia. Masalah abortus perlu di bahas, mengingat abortus merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan, dan sebagai penyebab langsung kematian ibu / maternal. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan menurut World Health Organization (WHO) batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu. (Anonim, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 tingkat kasus aborsi di Indonesia tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara mencapai dua juta kasus dari jumlah kasus yang terjadi di negara-negara Association Of South East Asian Nation (ASEAN) sekitar 4,2 juta kasus pertahun. (http://www aborsi.org.online, diakses 09 April 2010) Pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI)

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d

Formulir Pemesanan

Untuk mendapatkan artikel lengkap kami mulai dari BAB I - BAB VI, anda cukup mengganti biaya jasa sebesar Rp. 20.000,- / Artikel. dan untuk pemesanan cukup sms ke 085299810456 . Dengan menyertakan kode Di Belakang Judul, mis : A-001, A-002 Produk kami dalam bentuk file microsoft word, jadi anda mudah untuk merubah/mengeditnya. anda cukup merubah tanggal, tempat, dan waktu penelitian, maka anda sudah mendapatkan sebuah KTI baru sesuai dengan yang anda butuhkan, jadi untuk apa lagi anda harus bersusah payah menyusun KTI dari awal yang tentunya memerlukan banyak pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. Untuk lebih menyakinkan anda akan produk kami, maka apabila anda serius ingin memperoleh produk kami, maka kami akan terlebih dahulu mengirimkan produk kami ke e-mail anda, setelah itu barulah anda melakukan pembayaran. Agar lebih memudahkan anda melakukan pembayaran kami menyediakan 2 pilihan pembayaran, yaitu : Transfer Dana ke No. Rekening Bank Mandiri (No. Rekening akan di infokan