Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kehamilan Kembar di Rumah Sakit Siti Fatimah Makassar (A-0056)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPENDAHULUAN
Menurut data WorldHealth Organization (WHO), kematian ibu masalah persalinan atau kelahiran99 persen terjadi di negra-negara berkembang. Rasio kematian ibu dinegara-negara merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu disembilan negaramaju dan 51 negara persemakmuran. Perkiraan angka kematian ibu menunjukkanbahwa sementara peningkatan terjadi di negara dengan pendapatan menengah,penurunan angka kematian ibu selama periode 1990-2005 di Sub-Sahara Afrikahanya 0,1% pertahun (WHO, 2007).
Tingginya angka kematian ibu itu menempatkan Indonesiapada urutan teratas di Association OfSoutheast Asian Nation (ASEAN) dalam hal tersebut. Survei Kesehatan RumahTangga 2001 menunjukkan angka kematian ibu di Indonesia 396 per 100.000kelahiran hidup. Jumlah itu meningkat dibandingkan hasil survei 1995, yaitu 373per 100.000 kelahiran hidup.
Angka kematian ibu di Indonesia bahkan lebih jelek dari negaraVietnam angka kematin ibu di negara tetangga tahun 2003 tercatat 95 per 100.000kelahiran hidup. Negara anggota ASEANlainnya, seperti Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan Singapura 9 per 100.000kelahiran hidup.
Departemen kesehatan menargetkan tahun 2010 angka kematianibu turun menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Apakah target ini bisadicapai? berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu,misalnya melalui program Maternal andChild Healt. Safe Motherhood, gerakan sayang ibu, dan Making Pregnancy Safer. Sayangnya kasus kematian ibu tetap sajatinggi (Siswono, 2003).
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janinatau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri,dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan kembar selalumembawa resiko bagi bayi. Bahaya bagi ibu tidak begitu besar, wanita yangkehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkanhasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. (Sarwono, 2005, hal. 386)
Frekuensi kehamilan kembar mengikuti rumus dari Hellinyaitu 1:89 untuk hamil kembar, triple 1:892 sedangkan kuadruplet1:893. Faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil kembaradalah faktor ras, keturunan, umur dan paritas ibu. (Manuaba IBG. 1998, hal.265).
Insidens anak kembar di Inggris adalah 1 dalam 80kehamilan walaupun pada beberapa keadaan salah satu dari kembar tersebut dapatmengalami abortus pada awal kehamilan, sedangkan yang lain mencapai aterm (cukup umur) (Sylvia Verralls,2003, hal. 273).
Menurut catatan medical record Rumah Sakit Siti FatimahMakassar tahun 2007, kejadian kehamilan dan persalinan kembar sebanyak 54 orangdari 2995 orang, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 53 orang dari 2816 orang.
Hal tersebut menjadi penting untuk dikaji lebih jauhapakah kehamilan dan persalinan kembar tersebut terjadi dengan faktorpenyebabnya adalah ras, umur dan paritas yang mempengaruhi kehamilan kembar duatelur, faktor obat-obatan induksi ovulasi adalah propertil, clamid dan hormongonadotropin dapat menyebabkan kehamilan disigotik dan kembar lebih daridua, faktor keturunan dan faktor lain yang belum diketahui. (Mochtar R., 1998,hal. 259)