BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang, di negara miskin sekitar 25 – 50% kematian wanita usi subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya (Saifuddin, 2002)
Preeklampsia merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena penyakit dengan tanda - tanda hipertensi, edema, dan proteinunia yang terjadi pada kehamilan usia kurang lebih 20 minggu kadang – kadang disertai konvulsi sampai koma sehingga dapat mempengaruhi mortalitas ibu dan janin (Mochtar,1998)
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 angka kematian ibu adalah 290.8/100.000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh perdarahan (40 – 60%), infeksi (20 – 30%) dan preeklampsia (20–30%). (Hidayatullah. 2007).
Menurut Harni Koesno (Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia), Angka Kematian Ibu ( AKI ) mencapai 307 dari 100 000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) mencapai 35 dari 1000 kelahiran hidup. Data IBI menyebutkan penyebab angka kematian ibu (AKI) di antaranya perdarahan sebanyak 30% dari total kasus kematian, eklampsia 25 %. Infeksi 12 %, abortus 5%, partus lama 5%, emboli obstetri 3% komplikasi masa nifas 8% dan penyebab lain lain 12 %. ( Sudinaya 2007)
Dari beberapa data dirumah sakit di Indonesia yang dikumpulkan oleh L.Ratna, (1990-1991), diperoleh informasi bahwa dibagian obstetric dan ginekologi Rumah Sakit.Dr Hasan Sadikin Bandung, mencatat 34,5% kematian maternal disebabkab oleh Toxemia, Sedangkan di Jawa Tengah, Tahun 1989 didapatkan Toxemia (preeklampsia - eklampsia) merupakan sebab dari 32% kematian maternal, atau jumlahnya meliputi 109 kematian maternal per 100.000 kelahiran hidup. Dan penelitian di RS Cipto Mangunkusumo dilaporkan bahwa hipertensi merupakan penyulit yang tersering dijumpai pada primipara 24, 45%, pada paritas 2 - 4 adalah 9,89% dan pada paritas 5 keatas 28,31%. Di RSU Tarakan dari 1431 persalinan, terdapat 74 kasus preeklampsia - eklampsia, yaitu preeklampsia 61 kasus dan eklampsia 13 kasus selama tahun 2000 (Sudinaya, 2007)
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menurut Depkes, 307 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup (Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002/2003). Diharapkan tahun 2010. Angka kematian ibu turun menjadi 226 per 100 ribu kelahiran, jumlah ini sebetulnya belum mencapai target yang diharapkan yaitu 125 per 100 ribu kelahiran yang terjadi setiap tahun di Indonesia, hampir 20 ribu di antaranya berakhir dengan kematian, artinya setiap hari terjadi 54 kematian ibu di Indonesia dan setiap bulan lebih dari 1500 Ibu meninggal dunia,atau setiap jam ada dua orang ibu hamil, bersalin dan nifas yang meninggal karena berbagai faktor penyebab. Kematian bisa diakibatkan komplikasi kehamilan selama kehamilan, persalinan dan nifas,pelayanan kesehatan yang terlambat.
Penelitian yang dilakukan 0leh Salmiah dkk di Rumah Sakit Umum Labuang Baji di Makassar pada Tahun 1999 tercatat dari 169 kehamilan dengan komplikasi terdapat 40,8% perdarahan, 29,7% infeksi dan 29,5% preeklampsia-eklampsia. Sedangkan pada tahun 2002 tercatat 153 kehamilan dengan komplikasi terdapat 31,4% perdarahan, 28,1% preeklampsia - eklampsia dan 40,5% karena infeksi. Dan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kehamilan dengan komplikasi terutama preeklampsia - eklampsia adalah karena pemeriksaan antenatal yang tidak teratur / tidak dilakukan oleh ibu hamil. Pada tahun 2002 tercatat dari 153 kehamilan dengan komplikasi terdapat 31,4% perdarahan, 28,1% preeklampsia – eklampsia dan 40,5% karena infeksi (Data Sekunder Rumah Sakit Umum Labuang Baji, 2006).
Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi pada Tahun 2005, dari 992 ibu hamil tercatat 13 kasus preeklampsia, pada Tahun 2006, jumlah ibu hamil sebanyak 1087 orang 19 kasus preeklampsia dan pada tahun 2007 sebanyak 1288 ibu hamil dan 28 kasus preeklampsia dan pada tahun 2008 sebanyak 52 kasus preeklampsia dari 2605 orang data tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun. (Laporan, Tahunan RSIA Pertiwi 2008)
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa angka kematian ibu di Indonesia masih relarif tinggi bila dibandingkan di negara-negara lain terutama di Assosiation South Of Earth Asia Nations (ASEAN). Preeklampsia telah termasuk salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia dan penyebab lainnya yaitu perdarahan dan infeksi. Perdarahan dan infeksi ini sebenarnya sudah dapat ditanggulangi dengan perkembangan antibiotika dan kegiatan transfusi darah bagi ibu hamil yang mengalami perdarahan, sedangkan preeklampsia sendiri masih merupakan masalah besar karena penyebabnya sampai saat ini belum diketahui karena itu upaya penanggulangannya diarahkan pada faktor – faktor yang mempengaruhi dari preeklampsia.
Hal inilah sehingga penulis termotivasi untuk memaparkan lewat karya tulis ilmiah dengan judul ”gambaran tentang kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi periode Januari – Desember 2008.