Langsung ke konten utama

Gambaran Kejadian Hipertensi (A-0009)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa kehamilan adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus akan kesehatan ibu dan janin atau bayi, salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah hipertensi yang terjadi dalam kehamilan. Hipertensi sebagai penyulit dalam kehamilan sering di temukan dan merupakan salah satu dari tiga besar selain preeklamsia dan eklamsia juga terjadi perdarahan dan infeksi yang terus menjadi penyebab utama kematian ibu (farmakoterapi info)

Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman, sekitar satu perempuan meninggal setiap menit (WHO 2004)

Menurut laporan National Nigh Blood Presore Education program working grap tahun 2000 tentang hipertensi pada kehamilan ada beberapa klasifikasi hipertensi pada bumil. Salah satunya dalah hipertensi kronik, yaitu tekanan darah diastolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg. Penyakit ini terjadi sebelum kehamilan atau diagnosa sebelum kehamilan 20 minggu atau menetap setelah pasca partus enam minggu (Bibilung 2009).

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 menunjukkan adanya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup, seperti indeks pembangunan manusia di Indonesia turun dari 110 tahun 2000 menjadi 112 diantara 175 negara pada tahun 2000, salah satu penyebab yang mempengaruhi adalah status kesehatan termasuk Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Adapun penyebab kematian ibu sesuai dengan penelitian paling banyak adalah akibat perdarahan, infeksi, preeklamsia,abortus dan partus lama, dan penyebab tidak langsung lainnya seperti terlambat mengenali tanda bahaya dalam kehamilan dalam resiko yang cukup tinggi, terlambat mencapai fasilitas untuk persalinan dan terlambat untuk mendapatkan pelayanan, selain itu terlalu muda punya anak, terlalu banyak melahirkan, terlalu cepat jarak melahirkan, terlalu tua dan anemia. (Anonymous 2003)

Di Sulawesi Selatan berdasarkan profil Dinkes Angka Kematian Ibu (AKI) dilaporkan pada tahun 2006 sebesar 101,56 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 menurun menjadi 92,89 per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian ditahun 2008 meningkat menjadi 116 per 100.000 kelahiran hidup diantaranya disebabkan oleh perdarahan 72 orang, infeksi 5 orang, eklampsia 19 orang dan lain-lain 20 orang. Dengan demikian masih perlu dilakukan suatu upaya untuk menekan angka kematian ibu seminimal mungkin dari tahun ketahun.

(Profil Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan, 2008).

Berdasarkan data yang di peroleh dari rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep tahun 2008 terdapat 1074 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada periode Januari-Desember 2008 dari jumlah ibu hamil tersebut terdapat 53 orang yang mengalami hipertensi. (Rekam Medik RSUD Pangkep 2008).

Dalam kesempatan ini, penulis tertarik untuk meneliti masalah mengenai gambaran kejadian hipertensi, karena di lihat dari bahaya yang akan muncul pada ibu hamil yang mengalami hipertensi adalah terjadinya preeklampsia kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) baik pada ibu, janin maupun bayi yang dilahirkan.

Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep dengan alasan karena Rumah Sakit ini merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang mendapatkan banyak kunjungan oleh masyarakat.

Postingan populer dari blog ini

Gambaran kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg Pasewang (A-0074)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini abortus merupakan salah satu masalah reproduksi yang banyak dibicarakan di Indonesia bahkan di dunia. Masalah abortus perlu di bahas, mengingat abortus merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan, dan sebagai penyebab langsung kematian ibu / maternal. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan menurut World Health Organization (WHO) batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu. (Anonim, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 tingkat kasus aborsi di Indonesia tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara mencapai dua juta kasus dari jumlah kasus yang terjadi di negara-negara Association Of South East Asian Nation (ASEAN) sekitar 4,2 juta kasus pertahun. (http://www aborsi.org.online, diakses 09 April 2010) Pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI)

Gambaran Status Gizi pada Bayi Di Puskesmas Kaluku Bodoa (A-0058)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan untuk menjaga agar tubuhnya tetap melakukan segala aktifitas. Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Makanan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, bila orang salah dalam mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Makanan yang dimakan sehari-hari merupakan bahan makanan yang bergizi dan seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi syarat hidup sehat (Irianto, 2004). Bahan makanan yang mengandung zat gizi banyak disetiap negara termasuk Indonesia namun perlu diakui bahwa masih banyaknya orang­orang mengabaikan, tidak menyukai bahkan menganggap remeh bahan­bahan makanan yang mengandung zat gizi, padahal konsumsi makanan sangat berpenganuh terhadap status gizi (Karta Sapoetra). Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah faktor resiko untuk terjadinya kesakitan d

Formulir Pemesanan

Untuk mendapatkan artikel lengkap kami mulai dari BAB I - BAB VI, anda cukup mengganti biaya jasa sebesar Rp. 20.000,- / Artikel. dan untuk pemesanan cukup sms ke 085299810456 . Dengan menyertakan kode Di Belakang Judul, mis : A-001, A-002 Produk kami dalam bentuk file microsoft word, jadi anda mudah untuk merubah/mengeditnya. anda cukup merubah tanggal, tempat, dan waktu penelitian, maka anda sudah mendapatkan sebuah KTI baru sesuai dengan yang anda butuhkan, jadi untuk apa lagi anda harus bersusah payah menyusun KTI dari awal yang tentunya memerlukan banyak pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. Untuk lebih menyakinkan anda akan produk kami, maka apabila anda serius ingin memperoleh produk kami, maka kami akan terlebih dahulu mengirimkan produk kami ke e-mail anda, setelah itu barulah anda melakukan pembayaran. Agar lebih memudahkan anda melakukan pembayaran kami menyediakan 2 pilihan pembayaran, yaitu : Transfer Dana ke No. Rekening Bank Mandiri (No. Rekening akan di infokan