BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan postpartum merupakan salah satu masalah penting dalam bidang obstetric dan ginekologi karena berhubungan dengan kesehatan ibu yang dapat menyebabkan kematian. Tingginya angka kematian ibu (AKI) yang dilaporkan saat ini disebabkan karena perdarahan postpartum.
Penelitian mengenai perdarahan postpartum dibanyak Negara masih menunjukkan angka yang relative tinggi, di Inggris (2000), diketahui bahwa tidak sedikit kematian ibu hamil disebabkan oleh perdarahan postpartum, tercatat ada 14 juta kasus perdarahan postpartum dalam kehamilan yang terjadi setiap tahun, 120.000 wanita yang mengalami perdarahan dan sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam setelah melahirkan.
Kasus perdarahan postpartum yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu juga terjadi di beberapa Negara Association Sounth East Asia Nation (ASEAN) seperti Singapura, angka kematian ibu sebesar 9 per 100.000 kelahiran sedangkan angka kematian ibu di Indonesia masih menempati urutan teratas yaitu sebesar 288 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut survey kesehatan rumah tangga Pada tahun 2003 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2004 dilaporkan AKI naik hingga 470 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 dilaporkan tidak mengalami penurunan yang cukup besar yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya dilaporkan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, salah satunya yaitu perdarahan post partum.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Pangkep tahun 2008 angka kematian ibu yaitu 110/100.000 kelahiran hidup. Dengan penyebab pendarahan 72 orang (62,07%), pre-eklampsia/ eklampsia 19 orang (16,38%), infeksi 5 orang (4,31%), dan akibat lain-lain 20 orang (17,24%).
Kejadian perdarahan postpartum di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 ada 42 orang ibu yang mengalami perdarahan postpartum dari 128 ibu yang bersalin dan 1 diantaranya meninggal dunia. Pada tahun 2008 ada 45 orang ibu yang menggalami perdarahan potpartum dari 108 orang ibu yang melahirkan dan 2 orang ibu meninggal sedangkan pada tanggal 1 januari sampai dengan 10 april 2009 ada 6 orang ibu yang menggalami perdarahan postpartum dari 32 orang ibu yang melahirkan.
Data tersebut menunjukkan bahwa kasus perdarahan cukup besar sehingga diperkirakan ada berapa jumlah wanita yang memerlukan pertolongan akibat perdarahan dan komplikasinya. Berdasarkan fakta tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Distribusi Kejadian perdarahan postpartum di RSUD Pangkep priode januari 2008 - April 2009 yang di batasi pada faktor umur dan paritas ibu.